Postingan

17 April 2018 ( one month without her)

Gambar
Tak terasa, satu bulan berlalu. Sehari rasanya seminggu. Aku sakit karena merindu. Aku mencoba hidup dengan baik tanpamu. Semoga kau tahu. Ma, aku mengirimkan rindu untukmu. Kuharap kau sudah menerimanya. Aku ingin tahu. Ma, harum sweatermu masih sama. Genggamanmu masih hangat di kepalaku. Suaramu masih terekam jelas dalam telingaku. Lebih tepatnya, aku masih hidup dalam kenanganmu. Jangan salah paham, ma. Bukannya aku tidak ikhlas, aku menggenggam kenanganmu, hanya karena aku ingin. Aku rela kau pergi, karena kau pergi untuk bahagia bukan untuk menderita. Bagaimana mungkin aku menahanmu ? Aku mengasihimu. Aku tidak ingin egois menahanmu untuk kebahagiaanku. Karena aku tidak menjamin kebahagiaan dan keselamatanmu, sedangkan Yesus menjamin semuanya. Aku bahagia karena mama mengalami kematian orang percaya.  Aku tak bisa membayangkan, seberapa dahsyat kedamaian surga saat ini. Aku tenang, karena mama ada ditangan yang tepat. Tangan pribadi yang tak pernah mengecewakan. Sekali lagi, a

19 Maret 2018

Hari ini, senja mempesona seperti biasanya. Namun ada yang tak biasa, jarang kulihat. "Papa tak bisa menahan tangis" Biasanya, papa pandai menyembunyikan rasa. Hanya ketegasan yang membentuk wajahnya. Namun, hari ini topengnya hancur. Ia menangis didepan kami dan jasad mama. Maaf pa, karena tak tahu seberapa besar rasa kehilanganmu. Karena separuh papa adalah mama. Hatiku pilu, seperti tersayat. Maaf, aku tak bisa berbuat banyak. Karena aku pun bingung harus bersikap apa. Kehilangan mama, nama lain dari kehilangan segalanya. Kini, kami cuman punya papa. Aku harap, papa selalu sehat. Aku masih punya banyak mimpi bersamamu Pa, yang tak bisa kita lakukan lagi bersama mama.

Minggu, 18 Maret 2018

Aku merindukanmu, hingga kewalahan. Kenangan datang bertubi-tubi, menyerangku dengan keras. Karena tanpa kamu rumah tak lagi sama. Kini, kata "mama" untuk siapa? Kamarmu, bekas pakaianmu Tergeletak tanpa pemiliknya Tubuhmu kaku Membeku dikejar waktu Aku terperangkap dalam simfoni bernama kenangan Aku tenggelam didalamnya Namun sisi lain diriku memukul mundur semua kenangan itu Karena aku tak mampu menanggungnya Terlalu berat dan terus terawat. Aku kecewa, Namun, kutahu Tuhan bijaksana Keadilannya masih bekerja Hingga badai benar mereda.

Untuk Mama

Jika boleh, aku ingin mengulang semuanya. Lahir dari rahimmu. Patuhi nasihatmu. Meringankan bebanmu. Memelukmu semauku. Aku ingin mencintaimu sebisaku. Sembilan belas tahun belum cukup Bahkan dua puluh dan seterusnya. Aku masih ingin bersamamu untuk waktu yang lama . Aku mau dan Aku rindu Tunggu aku.

Senin 12/02/2018

Aku letih, sebagian tubuhku melumpuh. Kepalaku sakit, namun asaku tak hilang barang semenit. Aku rindu, namun rasa ini menjelma sendu. Apa yang sebenarnya aku inginkan ? Ah, aku meracau di kala hujan. Sebenarnya,,, Aku hanya ingin tidur 20/24 jam. Ditemani selimut tipis berwarna merah muda. Bertemankan mimpi tentang dia. Jika hari itu ada, tolong beritahu aku.

Minggu, 11/02/2018

Lagi. Langit seakan menertawakanku. Dirundung kesepian bukanlah hal sepele. Dilupakan bukanlah hal yang sederhana. Mencoba untuk bersikap keren, aku malah terlihat bodoh. Mereka semakin menjauh, atau aku yang memaku jarak ? Entah, perasaan macam apa ini. Hidup itu dinamis, wajar jika mereka berlari. Namun, tak bisakah jika kita melangkah bersama lagi? Maaf aku yang terlalu lamban, tapi aku masih ingin mengejar. Dulu kalian sangat mendukungku, namun saat aku berbalik kalian hilang ditebas jarak. Apa aku terkesan tidak peduli? Kini aku sadar, seharusnya aku tidak begini. Fakta bahwa jalan kita tak sama harusnya aku tahu itu. Akhirnya semua jelas, aku tak boleh terlalu bergantung, meskipun status makhluk sosial masih melekat dalam diriku. Kata terakhir, selamat bersenang-senang. Have a good time~

Cerita dibalik punggungmu

Gambar
Mungkin pundak tegarmu sarat menahan beban berat. Mungkin orang yang kau harapkan tak bisa selalu ada untukmu. Kamu sadar bahwa dibalik tawa renyahmu kamu dirundung kesepian. Entah siapa aku yang pantas menilai dirimu. Pupil matamu fokus mengunci apa yang nampak didepanmu. Namun aku tahu, ia tak dapat menangkap apa yang ada dibalik punggungmu. Sejuta cerita dimulai dari sana, bahkan kamu maupun aku tak tahu kapan cerita ini dimulai. Satu hal yang pasti, ketika aku jatuh hati. Dibalik punggungmu ada begitu banyak hal yang aku sadari dan tak dapat kusangkali. Perasaanku bertumbuh dalam diam tanpa kutahu kemana arahnya. Begitu sulit untuk menyangkali hal yang melibatkan dirimu, karena semua tentangmu adalah kesukaanku. Yah, apa adanya dirimu. Dibalik punggungmu aku tak perlu takut untuk menunjukkan kejujuranku. Mataku tersenyum menggantikan bibir yang bahkan tak bisa untuk berkata jujur. Bahkan kadang ia tak mendengarkanku untuk menahan tangis. Mata adalah bagian terjujur dari seorang