17 April 2018 ( one month without her)
Tak terasa, satu bulan berlalu. Sehari rasanya seminggu. Aku sakit karena merindu. Aku mencoba hidup dengan baik tanpamu. Semoga kau tahu. Ma, aku mengirimkan rindu untukmu. Kuharap kau sudah menerimanya. Aku ingin tahu. Ma, harum sweatermu masih sama. Genggamanmu masih hangat di kepalaku. Suaramu masih terekam jelas dalam telingaku. Lebih tepatnya, aku masih hidup dalam kenanganmu. Jangan salah paham, ma. Bukannya aku tidak ikhlas, aku menggenggam kenanganmu, hanya karena aku ingin. Aku rela kau pergi, karena kau pergi untuk bahagia bukan untuk menderita. Bagaimana mungkin aku menahanmu ? Aku mengasihimu. Aku tidak ingin egois menahanmu untuk kebahagiaanku. Karena aku tidak menjamin kebahagiaan dan keselamatanmu, sedangkan Yesus menjamin semuanya. Aku bahagia karena mama mengalami kematian orang percaya. Aku tak bisa membayangkan, seberapa dahsyat kedamaian surga saat ini. Aku tenang, karena mama ada ditangan yang tepat. Tangan pribadi yang tak pernah mengecewakan. Sekali lagi, a